Senin, 08 Mei 2017

Kesultanan Banjar


     Kesultanan Banjar berdiri sejak abad ke 16. Kesultanan ini semula beribukota di Banjarmasin kemudian dipindahkan ke beberapa tempat dan terakhir di Martapura. 


      Kesultanan Banjar merupakan kerajaan Islam yang ada di Kalimantan Selatan yang didirikan oleh Pangeran Samudera. Kesultanan ini berkembang menjadi pusat perkembangan yang banyak dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai daerah. Yang dalam penyebaran Agama Islam di Kalimantan Selatan Khususnya daerah Banjarmasin dilakukan oleh para pemeluk agama Islam dari Demak. Dalam penyebaran Agama Islam ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat Kalimantan.


      Pengeran Samudera, Sultan Banjar yang sebelumnya kerajaan Hindu merasa tertarik terhadap ajaran Islam, yang sehingga akhirnya ia memeluk Islam dan namanya pun diganti menjadi Sultan Suryamullah atau Sultan Suryansyah. Dengan masuk Islamnya Suryamullah maka bentuk Banjar pun berubah menjadi kerajaan bercorak Islam.


      Selain itu Demak pun pernah membantu Sultan Suryamullah ketika kesultanan Banjar melakukan penyerbuan ke karajaan Hindu Negaradipa. Dikalahkannya Negaradipa ini membawa akibat positif terhadap perkembangan Islam di Kalimantan Selatan.


      Sultan Suryanullah digantikan putranya, Sultan Rahmatullah. Rahmatullah lalu digantikan oleh Sultan Hidayatullah. Pada masa Hidayatullah ini, hubungan dengan Demak terputus. Ia memindahkan ibukota ke Muara Tambangan dari Martapura.


      Kesultanan Banjar diberhentikan oleh Belanda pada tahun 1860. Pada tahun 1859 hingga 1905, berlangsung Perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari. Pengeran Antasari yang masih kerabat istana, tak setuju terhadap kebijakan pengeran Tamjidillah yang pro Belanda. Pertempuran besar melawan Belanda berenti pada tahun 1863, namun pertempuran dalam skala kecil masih berlangsung hingga tahun 1905 yang dipimpin oleh putra Antasari, Muhammad Seman.

Tidak ada komentar:

Baca Artikel Lainnya